Terbentur bentur terbentuk.!

Rabu, 9 Oct 2024 19:26
    Bagikan  

NARASINETWORK.COM -

MADILOG matrelisme, dialektika dan logika kata tan Malaka disitu Indonesia yang adil dan makmur tidak akan bisa tercapai kecuali manusia Indonesia nya itu bermadilog.
Dari sini apa korelasinya dengan kita? Generasi Z ataupun milenial sure sebagai kalangan muda tentunya ketika kita mengacu dan ingin melakukan akselerasi untuk mencapai Indonesia adil dan makmur yang selalu kita ucapkan, apalagi sebagian besar dari anak muda sekarang umumnya dari kaum terpelajar, mestinya tidak diragukan lagi dalam bermain dialektika dan logika tapi terkadang kita lalai dalam fungsi dan peranan sebagai mahasiswa ataupun kaum terpelajar yang dimana fungsi kita sebagai agen of change, agen perubahan tapi tidak pernah tahu solusi konkrit bahwa tujuan ilmu pengetahuan adalah perubahan pola pikir.
Dilihat pada kenyataan sekarang keangkuhan dari golongan terpelajar membentuk lereng pemisah antara kaum terpelajar dan masyarakat secara luas maka dari itu ini sudah sangat bergeser pada peranan sebagai control sosial
Mengutip di buku is it bad or good habits ""
Hunhigh mengatakan bagaimana kita menjadi good habits jika badd habits masih saja terus terulang dan terus melembaga, akan tetapi jika kita melihat keadaan yang sekarang teori dan praktik tidak selalu berjalan bersamaan maka ini bisa hanya dikatakan sebagai "onani intelektual" Yang dimana hanya menimbulkan kepuasan tidak ada jalur solusi penyelesaian
Maka dari itu perlu di garis bawahi bawasanya kita bukan kuda yang di gerak untuk jalan dan kita bukan kecerdasan IA yang diberi perintah langsung menyinkronkan tetapi apalah daya jika kita masih kental akan ketidak tahuan dari sini mari kita bersama-sama menekankan kesadaran kritis sebagai gerbang awal di dunia pemikiran.
Mungkin demikian saya selaku penulis yang masih acak-acakan ingin meminta maaf bila ada kesalahan tapi dari tulisan ini saya berharap adanya kesadaran yang bisa membawa ke perubahan sekian saya ucapkan terimakasih.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Idul Fitri: Lebih dari Sekedar Ketupat dan Opor, Makna Silaturahmi yang Mendalam
Wawancara Tokoh : "Beyond the Canvas: Wayan Jengki Sunarta on Art, Literature, and Literacy"
Wawancara Tokoh : Melepas Jangkar di Bulan Ramadan D. Zawawi Imron, Kisah, Kata, dan Inspirasi
Aliansi Masyarakat Bandung Raya Gelar Aksi Mendukung Pengesahan UU TNI 
Jaringan Aktivis Muda Lintas Organisasi Beri Dukungan Untuk Tempo
SKUAD Indemo Kecam Teror : Solidaritas untuk Jurnalis Perempuan Tempo Cica dan Tim Bocor Alus
Solidaritas Mengalir Pasca Teror Tempo: Ancaman terhadap Kebebasan Pers dan Keselamatan Jurnalis
BREAKING NEWS- AHY Resmi Tunjuk Herman Khaeron Jadi Sekjen Demokrat 2025-2030, Gantikan Teuku Riefky Harsya
Wawancara Tokoh : Melestarikan Tari Pagellu' Tua Toraja bersama Hesti Nona Pala'langan   
Hesti Nona Pala'langan: Melestarikan Gellu' Toraja, Tari Tradisional yang Menawan   
Islam Kontekstual : Sebuah Tafsir yang Menyegarkan dari Sofyan RH Zaid
"Apabila Guru Tergantikan AI : Akankah Kemanusiaan Tetap Bertahan."
Hari Puisi Sedunia 2025: Merayakan Bahasa, Kreativitas, dan Kekuatan Kata-kata sebagai Terapi Diri
Dongeng: Jembatan Menuju Literasi Dini di Era Digital
Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2025, Herman Khaeron Dorong Inovasi Transportasi
UNUSIA Hadir di Pameran Prangko:  Menelusuri Sejarah dalam Sekeping Kartu Pos
Jakarta Storytelling Circle: Menggali Makna "Deep Water" dalam Perayaan #WorldStorytellingDay
Mengenang Wahyu Prasetya : Peringatan 7 Tahun Wafatnya Sang Penyair Malang   
Taman Ismail Marzuki Gelar Diskusi Sastra Buya Hamka,  Hadirkan Tokoh-tokoh Terkemuka
Hikmah Nuzulul Quran 2025 :  Menjadikan Al-Quran Benteng Diri