Resep Masakan Khas Kemerdekaan, Ada Nasi Tumpeng hingga Bubur Merah Putih

Kamis, 15 Aug 2024 21:34
    Bagikan  
Resep Masakan Khas Kemerdekaan, Ada Nasi Tumpeng hingga Bubur Merah Putih
Istimewa

Resep Masakan Khas Kemerdekaan

NARASINETWORK.COM -Tinggal Beberapa hari lagi, Indonesia akan memperingati perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus.

Dalam rangka memeriahkan acara HUT Kemerdekaan RI sering kali diadakan berbagai lomba yang bisa diikuti seluruh kalangan mulai dari anak-anak, remaja, dan dewasa.

Baca juga: BREAKING NEWS- Dimas Drajat Dipanggil Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Ada bermacam-macam perlombaan yang biasa dilakukan seperti balap karung, lomba makan kerupuk, memasukkan paku ke dalam botol, tarik tambang, bakiak, memindahkan belut, panjat pinang, dan lomba memasak makanan khas Kemerdekaan.

Selain dijadikan ajang perlombaan, beberapa makanan ini juga sering di hidangkan di atas meja sebagai jamuan ada nasi tumpeng, nasi tutug oncom, hingga bubur merah putih. Ini dia resep masakan khas Kemerdekaan yang mudah dan praktis untuk dibuat. Check it out!

Baca juga: BREAKING NEWS- Dimas Drajat Dipanggil Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

1. Nasi Kuning untuk Tumpeng

Salah satu makanan khas Hari Kemerdekaan dan selalu ada saat perlombaan. Lomba memasak dan menghias tumpeng, biasanya tumpeng dihias menggunakan daun pisang sebagai alas dan nasi yang dibentuk menyerupai kerucut.

Nasi tumpeng identik berwarna kuning dan memiliki aroma khas yang wangi. Untuk membuatnya kamu bisa mengikuti resep yang dibagikan oleh akun YouTube Ika Mardatillah.

Baca juga: Mahasiswa UNUHA Ciptakan Spray Anti Nyamuk Berbahan Serai untuk Mengatasi Masalah Nyamuk di Desa Srimulyo

Bahan-bahan:

  • 1,5 kg beras
  • 200 gram beras ketan
  • 2 butir kelapa tua
  • 15 siung bawang putih
  • 200 gram kunyit
  • 5 batang serai
  • 1 ruas kencur
  • 100 gram kayu manis
  • 10 lembar daun jeruk
  • 1 sdm garam
  • 1 bungkus penyedap

Baca juga: Perbedaan Bisnis Skema Ponzi dan Bisnis Skema Piramida: Mengungkap Kebenaran di Balik Skema Penipuan

Langkah Pembuatan:

  • Rendam beras ketan di dalam air.
  • Kupas kulit kelapa, lalu potong menjadi beberapa bagian.
  • Kupas kunyit dan bawang.
  • Parut kelapa, kunyit, bawang putih, dan kencur.
  • Tambahkan air ke dalam bumbu, lalu peras menggunakan saringan.
  • Campur beras dan beras ketan yang telah dicuci bersih.
  • Masak beras hingga setengah matang.
  • Rebus air perasan, tambahkan serai, daun jeruk, kayu manis, dan penyedap, aduk.
  • Matikan kompor rebusan air santan, sisihkan.
  • Masukkan nasi yang sudah matang ke dalam wadah, lalu tuangkan bumbu nasi kuning (santan), aduk rata.
  • Masak kembali nasi sampai matang.
  • Masukkan nasi kuning ke dalam cetakan kerucut yang telah diolesi minyak.
  • Nasi tumpeng siap disajikan.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Idul Fitri: Lebih dari Sekedar Ketupat dan Opor, Makna Silaturahmi yang Mendalam
Wawancara Tokoh : "Beyond the Canvas: Wayan Jengki Sunarta on Art, Literature, and Literacy"
Wawancara Tokoh : Melepas Jangkar di Bulan Ramadan D. Zawawi Imron, Kisah, Kata, dan Inspirasi
Aliansi Masyarakat Bandung Raya Gelar Aksi Mendukung Pengesahan UU TNI 
Jaringan Aktivis Muda Lintas Organisasi Beri Dukungan Untuk Tempo
SKUAD Indemo Kecam Teror : Solidaritas untuk Jurnalis Perempuan Tempo Cica dan Tim Bocor Alus
Solidaritas Mengalir Pasca Teror Tempo: Ancaman terhadap Kebebasan Pers dan Keselamatan Jurnalis
BREAKING NEWS- AHY Resmi Tunjuk Herman Khaeron Jadi Sekjen Demokrat 2025-2030, Gantikan Teuku Riefky Harsya
Wawancara Tokoh : Melestarikan Tari Pagellu' Tua Toraja bersama Hesti Nona Pala'langan   
Hesti Nona Pala'langan: Melestarikan Gellu' Toraja, Tari Tradisional yang Menawan   
Islam Kontekstual : Sebuah Tafsir yang Menyegarkan dari Sofyan RH Zaid
"Apabila Guru Tergantikan AI : Akankah Kemanusiaan Tetap Bertahan."
Hari Puisi Sedunia 2025: Merayakan Bahasa, Kreativitas, dan Kekuatan Kata-kata sebagai Terapi Diri
Dongeng: Jembatan Menuju Literasi Dini di Era Digital
Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2025, Herman Khaeron Dorong Inovasi Transportasi
UNUSIA Hadir di Pameran Prangko:  Menelusuri Sejarah dalam Sekeping Kartu Pos
Jakarta Storytelling Circle: Menggali Makna "Deep Water" dalam Perayaan #WorldStorytellingDay
Mengenang Wahyu Prasetya : Peringatan 7 Tahun Wafatnya Sang Penyair Malang   
Taman Ismail Marzuki Gelar Diskusi Sastra Buya Hamka,  Hadirkan Tokoh-tokoh Terkemuka
Hikmah Nuzulul Quran 2025 :  Menjadikan Al-Quran Benteng Diri