Daun Balakacida : Inovasi Pupuk Organik Berkualitas untuk Pertanian Berkelanjutan

Kamis, 5 Dec 2024 12:15
    Bagikan  
Daun Balakacida : Inovasi Pupuk Organik Berkualitas untuk Pertanian Berkelanjutan
Dokumentasi

Daun Balakacida

NARASINETWORK.COM  - Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan, daun balakacida ( Chromolaena odorata ) muncul sebagai alternatif pupuk organik yang menjanjikan. Meskipun sering dianggap sebagai gulma, daun ini memiliki kandungan nutrisi yang kaya, terutama nitrogen, yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Kombinasi dengan bahan pendukung lainnya, seperti kotoran kambing dan batang pisang, dapat menghasilkan pupuk berkualitas tinggi yang mendukung kesuburan tanah.

Kandungan Nutrisi Daun Balakacida

Daun balakacida dikenal kaya akan nitrogen, unsur hara penting yang mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman. Selain itu, daun ini juga mengandung kalium, kalsium, dan berbagai mineral mikro lainnya yang diperlukan untuk kesehatan tanaman. Penggunaan daun balakacida sebagai pupuk organik dapat membantu meningkatkan kandungan unsur hara dalam tanah, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih subur dan cepat berbuah.

Proses Pembuatan Pupuk Organik

Pupuk organik dari daun balakacida dapat dibuat dengan cara yang sederhana dan ekonomis. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan pupuk berkualitas:

Bahan-bahan yang dibutuhkan

- Daun balakacida: 5 kg

- Kotoran kambing: 4 kg

- Batang pisang : 2 kg (sebagai bahan tambahan)

Baca juga: STIPER Belitang Buka Peluang Kerjasama dengan Perusahaan Melalui Program Campus Hiring dan Job Fair

Langkah-Langkah Pembuatan

1. Persiapan Bahan:

   - Cincang halus daun balakacida dan batang pisang.

   - Campurkan semua bahan dalam wadah besar hingga merata.

2. Fermentasi:

   -Biarkan campuran tersebut selama 2-4 minggu untuk proses fermentasi. Proses ini akan mempercepat dekomposisi dan meningkatkan kualitas pupuk.

3. Penggunaan:

   - Setelah proses fermentasi selesai, pupuk organik siap digunakan. Campurkan dengan air untuk aplikasi penyiraman atau penyemprotan pada tanaman.

Manfaat Pupuk Organik dari Daun Balakacida

1. Memperbaiki Kesuburan Tanah

Pupuk dari daun balakacida membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kapasitas retensi udara, sehingga tanah menjadi lebih subur dan mampu mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.

2. Ramah Lingkungan

Dengan menggunakan pupuk organik, petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat merusak ekosistem tanah. Pupuk dari daun balakacida berkontribusi pada keingintahuan pertanian.

3. Ekonomi bagi Petani

Pupuk ini menawarkan solusi hemat biaya bagi petani, terutama di daerah pedesaan di mana akses ke produk pupuk komersial mungkin terbatas. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal, petani dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan.

Daun balakacida bukan hanya sekadar gulma; ia merupakan sumber pupuk organik yang kaya akan nutrisi dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesuburan tanah. Kombinasi dengan bahan pendukung seperti kotoran kambing dan pisang dapat menghasilkan pupuk batang berkualitas tinggi yang mendukung pertanian berkelanjutan. Dengan memanfaatkan daun balakacida secara optimal, petani dapat mencapai hasil panen yang lebih baik sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. 

Penulis: Hoirur Rozikin, S.P.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Idul Fitri: Lebih dari Sekedar Ketupat dan Opor, Makna Silaturahmi yang Mendalam
Wawancara Tokoh : "Beyond the Canvas: Wayan Jengki Sunarta on Art, Literature, and Literacy"
Wawancara Tokoh : Melepas Jangkar di Bulan Ramadan D. Zawawi Imron, Kisah, Kata, dan Inspirasi
Aliansi Masyarakat Bandung Raya Gelar Aksi Mendukung Pengesahan UU TNI 
Jaringan Aktivis Muda Lintas Organisasi Beri Dukungan Untuk Tempo
SKUAD Indemo Kecam Teror : Solidaritas untuk Jurnalis Perempuan Tempo Cica dan Tim Bocor Alus
Solidaritas Mengalir Pasca Teror Tempo: Ancaman terhadap Kebebasan Pers dan Keselamatan Jurnalis
BREAKING NEWS- AHY Resmi Tunjuk Herman Khaeron Jadi Sekjen Demokrat 2025-2030, Gantikan Teuku Riefky Harsya
Wawancara Tokoh : Melestarikan Tari Pagellu' Tua Toraja bersama Hesti Nona Pala'langan   
Hesti Nona Pala'langan: Melestarikan Gellu' Toraja, Tari Tradisional yang Menawan   
Islam Kontekstual : Sebuah Tafsir yang Menyegarkan dari Sofyan RH Zaid
"Apabila Guru Tergantikan AI : Akankah Kemanusiaan Tetap Bertahan."
Hari Puisi Sedunia 2025: Merayakan Bahasa, Kreativitas, dan Kekuatan Kata-kata sebagai Terapi Diri
Dongeng: Jembatan Menuju Literasi Dini di Era Digital
Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2025, Herman Khaeron Dorong Inovasi Transportasi
UNUSIA Hadir di Pameran Prangko:  Menelusuri Sejarah dalam Sekeping Kartu Pos
Jakarta Storytelling Circle: Menggali Makna "Deep Water" dalam Perayaan #WorldStorytellingDay
Mengenang Wahyu Prasetya : Peringatan 7 Tahun Wafatnya Sang Penyair Malang   
Taman Ismail Marzuki Gelar Diskusi Sastra Buya Hamka,  Hadirkan Tokoh-tokoh Terkemuka
Hikmah Nuzulul Quran 2025 :  Menjadikan Al-Quran Benteng Diri