NARASINETWORK.COM - Industri pinjaman online (pinjol) di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan memiliki potensi ekonomi yang besar, menurut Piter Abdullah, ekonom dan Direktur Segara Research Institute. Dalam diskusi mengenai prospek ekonomi digital Indonesia, Piter menekankan bahwa kemudahan akses dan dukungan teknologi menjadi faktor utama dalam perkembangan layanan pinjaman online. Dengan total pembiayaan mencapai Rp74,48 triliun pada September 2024, pinjaman online telah menjadi solusi finansial yang semakin diminati masyarakat.
Piter juga menggarisbawahi pentingnya perlindungan bagi pengguna pinjaman online legal. “Kita membutuhkan regulasi yang jelas dan komitmen dari berbagai pihak untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan ini,” ujarnya. Ia mengusulkan agar ada garis batas tegas antara penyedia pinjaman online yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan praktik penipuan yang marak terjadi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan ini, masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih layanan keuangan.
Baca juga: Pertumbuhan Pesat Pinjaman Online di Indonesia: dibatasi Rp74,48 Triliun pada September 2024
Laporan e-Conomy SEA 2024 menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia diprediksi akan tumbuh pesat, mencapai nilai USD 90 miliar pada akhir tahun ini. Pertumbuhan ini mencerminkan dominasi sektor e-commerce dan fintech, termasuk pinjaman online, yang semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Namun, di balik peluang tersebut, masih terdapat tantangan seperti rendahnya literasi keuangan di kalangan masyarakat. Banyak pengguna pinjaman online terjebak dalam hutang karena kurangnya pemahaman tentang biaya dan syarat yang terkait dengan produk pinjaman. Oleh karena itu, edukasi keuangan menjadi kunci untuk memanfaatkan layanan ini secara bijaksana.
Dengan langkah-langkah regulasi yang tepat dan peningkatan literasi keuangan, industri pinjaman online dapat terus berkembang sebagai solusi finansial yang aman dan efektif bagi masyarakat Indonesia.